Mud merupakan salah satu teladan dari sebuah film kecil yang mengalami kesuksesan besar. Para kritikus memujanya dimana kita bisa melihat bukti pernyataan tersebut dari rating film ini di Rotten Tomatoes yang mencapai 98%. Tanggapan positif tersebut juga pada risikonya berujung pada kesuksesan komersil film ini. Bukan diam-diam lagi bahwa sebuah film drama mini ibarat Mud akan kesulitan untuk meraup pundi-pundi uang. Sebagai teladan ambil saja film Jeff Nichols sebelumnya, Take Shelter yang hanya bisa mendapat total $3 juta dari bujetnya yang hanya $5 juta. Namun Mud diluar dugaan berhasil mendapat $26 juta dari bujet $10 jutanya. Bahkan film ini sempat beberapa ahad berada dalam daftar 10 besar Box Office. Sehebat itukah Mud sampai bisa menarik perhatian banyak penonton? Yang terang ini yakni filmnya Jeff Nichols yang mempersembahkan Take Shelter yang luar biasa itu. Jajaran pemainnya sendiri cukup meyakinkan dimana ada Matthew McConaughey, Reese Witherspoon, pemain drama langganan Nichols, Michael Shannon sampai pemain drama cilik Tye Sheridan yang sempat bermain dalam The Tree of Life sebagai salah satu putera Brad Pitt.
Film ini berkisah mengenai dua orang sahabat, Ellis (Tye Sheridan) dan Neckbone (Jacob Lofland) yang suatu hari tetapkan pergi ke sebuah pulau terpencil erat Sungai Mississippi untuk melihat sebuah kapal yang tersangkut di sebuah pohon. Tapi yang tidak mereka duga yakni disana mereka akan bertemu dengan seorang laki-laki misterius berjulukan Mud (Matthew McConaughey) yang tinggal di kapal tersebut. Ellis yang merasa tertarik dengan sosok Mud menentukan untuk bersedia membantunya. Neckbone sendiri bersedia membantu Mud dengan syarat Mud menawarkan pistol yang ia miliki pada Neckbone. Mud sendiri ternyata sedang bersembunyi dari kejarang para bounty hunter yang mengejarnya alasannya yakni Mud telah menembak seorang pria. Mud sendiri menembak laki-laki tersebut alasannya yakni laki-laki itu telah menyakiti Juniper (Reese Witherspoon), perempuan yang telah ia cintai semenjak kecil. Dengan derma Ellis dan Neckbone, Mud mencoba untuk memperbaiki kapal tersebut agar bisa melarikan diri bersama Juniper. Disisi lain, Ellis sendiri perlahan berguru mengenai makna cinta sesudah melihat apa yang terjadi antara Mud dan Juniper, melihat kekerabatan kedua orang tuanya, sampai pengalaman cinta yang ia alami sendiri.
Filmnya memang berjudul Mud, poster filmnya memajang sosok McConaughey dan abjad Mud memang menjadi tokoh utama, namun yang paling menjadi sentral sesungguhnya yakni sosok Ellis. Saya yang tidak mengetahui apapun mengenai dongeng film ini cukup terkejut sesudah tahu bahwa Mud sesungguhnya yakni sebuah kisah coming-of-age. Ellis disini digambarkan sebagai remaja awal berusia 14 tahun yang masih mempunyai cara pandang yang begitu polos wacana hidup dan tentunya cinta. Sosoknya terlihat masih begitu naif dalam memandang cinta dan mengartikan cinta sejati. Disisi lain pengalaman yang dialami oleh Ellis juga akan menggiring penonton pada pertanyaan yang sama mengenai pemaknaan terhadap cinta. Apa yang dialami Ellis memang menggambarkan benar mengenai bagaimana seseorang dalam usia remaja awal mencoba memahami arti cinta. Konflik dalam batin Ellis tidak terasa sedikitpun dibuat-buat dan memang merupakan hal yang banyak terjadi pada seseorang pada usia tersebut. kapal yang tersangkut itu juga seolah menggambarkan bagaimana sosok Ellis yang harus menghadapi banyak hal terlebih dahulu sebelum risikonya siap mengarungi kehidupan yang lus sebagai orang dewasa.
Ceritanya berjalan dengan begitu hangat dan menyenangkan. Petualangan kedua bocah ini yakni sebuah kisah yang terasa begitu heartwarming tanpa perlu sedikitpun mencoba untuk berdramatisasi secara berlebihan. Alurnya yang berjalan selama 2 jam selalu punya belokan yang dengan setia menciptakan kisahnya terus berjalan dengan menarik. Memang tidak pernah ada twist mengejutkan, tapi belokan-belokan dalam alurnya tersebut sudah cukup menciptakan saya terpaku mengikuti film ini. Dari petualangan dua orang bocah filmnya bisa tiba-tiba berkembang menjadi hidangan drama/thriller dikala Ellis dan Neckbone mulai terjun lebih dalam di permasalahan yang dimiliki Mud. Lalu filmnya juga bisa bergerak dalam kisah coming-of-age termasuk balutan romantis yang ada di dalamnya sampai risikonya masuk pada sebuah kilmaks menegangkan yang secara mengejutkan memasukkan unsur action/thriller kedalamnya. Mud tidak pernah bergerak dengan sangat cepat tapi selalu terasa dinamis. Membuat dua jam lebih durasinya tidak pernah terasa stagnan dan selalu menarik.
Ada masanya Matthew McConaughey tidak lebih dari pemain drama berawajah tampan yang hobi membuka bajunya dalam film-film berkualitas tidak terlalu baik. Tapi semenjak The Lincoln Lawyer di tahun 2011, sosoknya berkembang menjadi pemain drama tampan yang gemar membuka baju dalam film dan mempunyai kualitas akting anggun juga banyak bermain dalam film-film bagus. Semenjak The Lincoln Lawyer, film-film dengan kualitas memuaskan macam Bernie, Magic Mike hingga Killer Joe telah ia bintangi dan semuanya menyajikan akting gemilang sang aktor. Hal tersebut berhasil ia ulangi lagi disini. Mud yakni sosok abjad yang gotong royong cukup complicated alasannya yakni mempunyai begitu banyak diam-diam yang ia pendam. Disisi lain, Tye Sheridan diluar dugaan bisa menunjukkan akting baik yang membuatnya tidak karam oleh McCounaghey. Dengan tepat ia menciptakan saya mencicipi kembali bagaimana masa-masa remaja awal yang penuh dengan kepolosan dan mimpi indah akan cinta sejati tersebut. Secara keseluruhan Mud yakni sebuah coming-of-age yang bergerak di jalan yang unik serta mempunyai begitu banyak momen yang bisa menciptakan perasaan penonton ikut terbawa olehnya. Jikalau ada kekecewaan itu yakni tersia-sianya kehebatan Michael Shannon yang hanya mendapat porsi sangat minimalis disini.
Ini Lho Mud (2012)
4/
5
Oleh
news flash