Taken membuat nama Liam Neeson melesat cepat sebagai salah satu pemain drama laga kelas satu. Bahkan bisa dibilang namanya kini sudah lebih besar dan jauh lebih bankable dibanding aktor-aktor laga legendaris macam Stallone, Schwarzenegger samapi Bruce Willis. Dengan Liam Neeson, sebuah film agresi yang jelek sekalipun bisa terhindar dari menjadi sampah berkat kharisma dan kedalaman akting yang ia miliki, khususnya kalau berperan sebagai seorang laki-laki besar lengan berkuasa yang tersiksa batinnya. Dalam Non-Stop yang disutradarai oleh Jaume Collet-Serra (Unknown) ini, Neeson kembali memerankan abjad serupan, yaitu seorang polisi udara alkoholik yang menyimpan luka jawaban bencana masa lalu. Tapi Non-Stop tidak hanya mempunyai Liam Neeson seorang, ada Julianne Moore, Michelle Dockery, hingga Lupita Nyong'o yang ketika film ini dibentuk masih belum menjadi pemenang Oscar menyerupai sekarang. Kaprikornus dengan keberadaan Liam Neeson sebagai pemain drama utama dan Jaume Collet-Serra dengan jajaran filmography seperti House of Wax, Orphan hingga Unknown kita sudah bisa menebak dengan gampang apa yang akan kita dapatkan dari film ini, yaitu sebuah hiburan brainless yang berjalan cepat (and literally non-stop) dilengkapi dengan sentuhan misteri di dalamnya.
Bill Marks (Liam Neeson) yaitu seorang polisi federal yang tengah bertugas mengamankan sebuah penerbangan internasional menuju London. Sedari awal kita sudah diajak untuk mempelajari bahwa Bill yaitu seorang polisi yang bermasalah dengan ketergantungan alkohol. Tentu saja bagi Bill penerbangan ini bagaikan sebuah rutinitas biasa yang tidak perlu ia khawatirkan sedikitpun. Sampai di tengah penerbangan Bill menerima sebuah sms dari seseorang misterius yang menyampaikan bahwa ia akan membunuh satu orang di dalam pesawat tersebut setiap 20 menit. Untuk menghentikan aksinya ia meminta uang tebusan senilai $150 juta. Kini dengan dukungan beberapa orang termasuk pramugari bernaa Nancy (Michelle Dockery) dan perempuan yang gres ia temui, Jen (Julianne Moore), Bill harus berusaha menghentikan orang misterius tersebut sebelum banyak nyawa orang tidak bersalah menjadi korban. Tentu saja bukan hal yang gampang untuk mencari satu orang diantara lebih dari seratus orang, apalagi Bill harus berpacu dengan waktu. Sebuah film aksi-thriller dengan balutan misteri yang ber-setting puluhan ribu kaki di udara, terdengar menyerupai sebuah tontonan yang mengasyikkan bukan?
Non-Stop dengan segala hal yang ditawarkan memang terdengar mengasyikkan. Premisnya terasa menarik dengan setting yang hanya terletak di sebuah pesawat yang sedang terbang. Bukan sebuah hal gres alasannya yaitu film-film menyerupai Snakes on Plane atau Flightplan sudah pernah menggunakannya tapi tetap saja menarik. Apalagi ditambah dengan selipan misteri yang dibangun dengan baik diawal film. Sedari awal film ini memang sudah begitu menarik perhatian saya dengan misteri yang ditawarkan. Dengan cepat Non-Stop mampu menciptakan saya ikut larut dalam permainan tebak-tebakan yang dilakukan oleh Bill. Berbagai macam pertanyaan khususnya "siapa", "bagaimana" dan "mengapa" terus berputar di kepala saya dalam menit demi menit film ini bergulir. Non-Stop memberikan pada kita beberapa tersangka yang terus menciptakan penonton mengobservasi satu per satu dari mereka. Ditambah dengan tempo yang cukup cepat dan ketegangan yang terus terjaga dengan baik berkat perpaduan antara misteri, adegan agresi dan drama perihal sosok Bill, tensi film ini selalu berhasil dijaga dengan baik. Tapi tentu saja film dengan bumbu misteri macam ini punya tingkat kesulitan terbesar bukan pada bagaimana membangun msiterinya, tapi bagaimana menawarkan konklusi yang memuaskan, dan Non-Stop gagal melaksanakan itu.
Konklusinya mempunyai twist di bab akhir, namun sayangnya twist tersebut jauh dari kesan memuaskan. Semuanya terasa agak dipaksakan untuk diungkap dan begitu terburu-buru. Pada akhirnya, tebak-tebakan yang berlangsung sepanjang film bagaikan dipaksa untuk berakhir hanya dalam waktu tidak hingga lima menit konklusinya. Semuanya terlalu terburu-buru. Belum lagi klarifikasi yang terlalu dipaksakan, tidak masuk logika dan penuh plot hole mengenai identitas sang pelaku menciptakan segala misteri dan acara tebak-tebakan sepanjang film menjadi percuma. Film yang masuk ranah penyelidikan layaknya dongeng detektif menyerupai Non-Stop ini harus bisa menebar clue dengan cermat serta mengaitkannya dengan masing-masing tersangka. Hal itulah yang gagal dilakukan film ini. Saya pun sedikit merasa dicurangi oleh misterinya, alasannya yaitu yang diberikan oleh film ini bukanlah sebuah clue untuk menciptakan pengungkapan identitas sang pelaku jadi masuk akal, tapi sebuah pengalihan dan tipuan semoga penonton kebingungan menebak pelakunya. Memang terasa bodoh, tapi toh memang film menyerupai ini tidak usah diperlukan menjadi tontonan cerdas. Sama menyerupai klimaksnya yang meskipun terasa begitu menggelikan tapi tetap aja seru dan cukup menegangkan.
Jajaran pemainnya pun cukup memuaskan. Liam Neeson yaitu Liam Neeson yang tidak pernah mengecewakan. Dia punya kharisma, aura tough guy meski usianya sudah tidak lagi muda, serta kedalaman akting yang menciptakan sosok action hero yang ia perankan tidak pernah terasa setipis kertas. Julianne Moore juga menawarkan penampilan yang cukup menarik lewat karakternya yang entah bagaimana terasa begitu lovable. Michelle Dockery memang tidak mempunyai porsi yang membuatnya nampak menonjol tapi setidaknya dengan kecantikannya saya menerima hiburan berlebih dalam menonton film ini. Lupita Nyong'o? Well, jangan berharap banyak pada penampilannya disini. Seperti yang sudah saya bilang, film ini dibentuk ketika 12 Years A Slave masih memasuki masa-masa awal perilisan di banyak sekali bazar film, jadi masuk akal saja kalau bakatnya belum begitu dimaksimalkan. Pada jadinya Non-Stop sanggup menawarkan hiburan yang amat menyenangkan. Memang terasa brainless, ditambah kritikan terhadap pemerintah dan akomodasi keamanan yang terasa benar-benar numpang lewat dan begitu dipaksakan masuk makin menciptakan film ini terasa bodoh. Tapi lagi-lagi siapa yang mengharapkan sajian misteri layaknya Hitchcock disini bukan? Overall sebuah hiburan yang amat sangat menyenangkan.
Ini Lho Non-Stop (2014)
4/
5
Oleh
news flash