Menyebut My Week With Marilyn sebagai sebuah biopic nampaknya kurang sempurna walaupun ceritanya menyinggung soal Marilyn Monroe. Hal itu alasannya ialah sentra dari film ini bukanlah kisah hidup Marilyn seorang, tapi lebih kepada kekerabatan yang terjadi antara sang bintang dengan Colin Clark yang dikala itu bukanlah siapa-siapa. Film ini sendiri disesuaikan dari dua buku yang ditulis Colin yang kesemuanya berisi diary Colin selama seminggu proses syuting film The Prince and the Showgirl dimana dikala itu ia yang menjadi ajun sutradara ketiga menjalin kekerabatan Istimewa dengan Marilyn Monroe yang membintangi film tersebut. Disutradarai oleh Simon Curtis, My Week with Marilyn sukses mendapat dua nominasi Oscar masing-masing Best Actress untuk Michelle Williams dan Best Supporting Actor untuk Kenneth Branagh. Sedangkan di Golden Globe, Williams sukses memenangkan Best Actress in Musical or Comedy.
Setelah dibuka dengan adegan Marilyn Monroe (Michelle Williams) menyanyi dan menari dengan begitu menawannya, kita akan diajak berkenalan dengan seorang fresh graduate berjulukan Colin Clark (Eddie Redmayne) yang sangat berambisi terlibat dalam sebuah produksi film. Berkat kerja keras dan ketekunannya, Colin berhasil mendapat posisi sebagai ajun sutradar ketiga dalam proyek film The Prince and the Showgirl yang disutradarai oleh Laurence Olivier (Kenneth Branagh). Film itu juga merupakan film Inggris pertama bagi Marilyn Monroe. Tapi sikap Marilyn yang sering terlambat syuting dan belum lagi masalah-masalah lainnya menciptakan proses syuting tersebut tidak berjalan lancar. Tapi dibalik keruwetan proses tersebut, kita akan diajak melihat sisi lain dari Marilyn Monroe yang begitu manusiawi dan tingkah polahnya tersebut bergotong-royong bukannya tanpa alasan. Disaat bersamaan Colin mulai menjadi sosok yang membantu Marilyn menghadapi situasi berat yang menimpanya dan makin usang kekerabatan keduanya makin intens.
Saya yakin semua orang siapapun itu niscaya pernah punya imajinasi untuk bisa menjalin kekerabatan atau setidaknya mendapat waktu Istimewa bercengkerama dan berkomunikasi layaknya sobat akrab dengan bintang pujaan mereka. Bagi saya yang pernah atau bahkan sering memikirkan hal tersebut, film ini terasa begitu menyenangkan. Melihat seorang Colin Clark yang bukan siapa-siapa tapi berkat kerja kerasnya bisa mendapat pekerjaan yang ia inginkan bahkan pada hasilnya bisa bekerjasama akrab dengan seorang superstar idola semua orang, kisah ini bagaikan sebuah dongeng mimpi indah yang diidamakn hampir semua orang. Mengetahui bahwa ini ialah kisah nyata, menciptakan saya makin merasa jatuh cinta akan film ini alasannya ialah meski kisahnya bagaikan fairytale tapi tidak ada kesan dramatisasi yang berlebihan. Semuanya hanyalah bentuk dari kisah romansa laki-laki dan perempuan yang saling bertemu di waktu dan daerah yang tepat.
Seperti yang sudah saya tulis diatas, My Week with Marilyn juga ikut mengungkap sisi lain sang mega bintang. Jika saya biasanya melihat seorang Marilyn Monroe sebagai sosok aktris glamour yang seksi, cantik, menarik hati dan hanya suka bersenang-senang, disini diperlihatkan sisi Marilyn yang lebih manusiawi. Bagaimana hidupnya yang penuh dengan kesedihan, kesepian dan sering disakiti. Bagaimana sedihnya ia alasannya ialah orang-orang hanya melihatnya sebagai Marilyn sang superstar dan bukan sebagai perempuan biasa yang juga manusia. Bagaimana sang bintang sangat mendambakan datangnya cinta sejati dalam hidupnya yang benar nrimo mencintainya. Sulit rasanya tidak jatuh cinta dengan sosok Marilyn Monroe disini, apalagi dengan akting luar biasa dari Michelle Williams.
Michelle Williams bisa menggambarkan sosok Marilyn Monroe yang sensual dan menarik hati dan itu semua terpancar natural dari dirinya tanpa harus terlihat sok seksi secara berlebihan. Tapi disaat yang lain ia juga bisa memperlihatkan sisi manusiawi Marilyn yang terkadang begitu lugu dan disaat yang lain muncul sisi Marilyn yang depresi dan ringkih serta penuh dengan kesedihan. Kenneth Branagh juga tidak kalah mencuri perhatian disini sebagai laki-laki yang menyimpan banyak hal dalam pikiran dan perasaannya. Eddie Redmayne sebagai Colin tidaklah buruk, hanya saja untuk menandingi persona Michelle Williams yang sering membuatkan scene dengannya sangatlah sulit. Judi Drench meski muncul tidak banyak tapi justru lebih mencuri perhatian. Sedangkan Emma Watson cukuplah sebagai perhiasan dan penambah daftar bintang untuk menambah magnet film ini alasannya ialah tidak banyak yang dieksplorasi dari karakternya.
Pada bab tengah menjelang simpulan memang My Week with Marilyn sempat mengalami penurunan tensi. Hal itu terjadi dikala fokus film mulai terlalu usang bermain-main dengan kekerabatan Marilyn dan Colin yang sudah mulai terang bahwa keduanya saling mencintai. Disitu saya sempat bosan, sebelum hasilnya terangkat lagi dikala film akan berakhir hingga ditutup dengan sebuah ending yang cukup manis. Tapi toh sedari awal film ini sudah bisa menciptakan saya jatuh cinta baik itu dengan kisahnya hingga dengan performa Michelle Williams yang begitu mempesona. Film yang sangat menyenangkan dan menyentuh.
RATING:
Ini Lho My Week With Marilyn (2011)
4/
5
Oleh
news flash