Karya terbaru Ridley Scott ini terperinci menyimpan banyak misteri. Jalan ceritanya ditutup rapat, sehingga spekulasi mengenai apa korelasi antara Prometheus dengan film-film Alien masih jadi misteri. Yang terperinci memang diketahui bahwa film ini memiliki universe yang sama dengan Alien dan mengambil waktu sebelum film pertamanya. Apapun itu tolong-menolong proyek yang melibatkan Ridley Scott kembali dalam sebuah film sci-fi yaitu tontonan yang dilarang terlewatkan. Apalagi disini ada banyak nama-nama besar macam Noomi Rapace, Michael Fassbender, Guy Pearce, Idris Elba hingga Charlize Theron. Rapace menjadi heroine film ini tentu saja mengingatkan kita pada tokoh Ellen Ripley, apalagi tampilan sosok Elizabeth Shaw yang diperankan Rapace tetap ada kemiripan dengan Ripley. Kemudian ada juga sosok android berjulukan David yang diperankan Fassbender yang tentu saja mengingatkan pada sosok Ash, android yang ada di film Alien.Kisah di Prometheus terjadi pada tahun 2093 (sekitar 129 tahun sebelum film pertama Alien) dimana dikala itu sebuah pesawat luar angkasa berjulukan Prometheus tengah menjalankan sebuah misi misterius.
Dalam pesawat tersebut terdapat beberapa ilmuwan sebagai kru termasuk sepasang arkeolog berjulukan Elizabeth Shaw (Noomi Rapace) dan Charlie Holloway (Logan Marshall-Green). Akhirnya terungkap bahwa misi yang diprakarsai oleh Weyland Corporation milik Peter Weyland (Guy Pearce) ini yaitu untuk mencapai sebuah planet yang mana diduga ditempati oleh sekelompok makhluk yang diperkirakan sebagai para pencipta manusia. Ya, ini yaitu sebuah misi yang tujuannya untuk menguak asal seruan kehidupan manusia. Dalam misi yang dipimpin oleh Meredith Vickers (Charlize Theron) tersebut turut serta juga android berjulukan David (Michael Fassbender) yang didesain sangat mendekati manusia. Setibanya di planet tersebut, mereka mendapati banyak sekali artefak dan bangunan yang terperinci sekali memperlihatkan adanya kehidupan. Harapan untuk menemukan balasan tersebut meninggi dikala mereka mulai banyak menemukan bukti dan hal-hal gres disana. Tapi ternyata bukan hanya balasan saja yang bisa didapat dalam misi tersebut tapi juga sebuah teror yang mematikan.
Menyimpan segala isinya dengan rapat pada jadinya menjadi kunci utama yang menciptakan saya begitu menikmati segala misteri dalam film ini. Sebagai penonton kita akan mengalami hal yang tidak jauh beda dengan apa yang dialami oleh para kru Prometheus, dimana kita sama-sama tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, kita tidak tahu balasan dari misteri yang sedang ditebar dalam kisahnya, dan kita juga tidak tahu kengerian dan teror macam apa yang menanti didepan. Makin sedikit yang kita tahu makin besar juga rasa ingin tau kita yang akan berujung pada makin besar kepuasan yang kita sanggup nanti. Kejutan memang banyak tersimpan di Prometheus entah itu kejutan yang berasal dari misteri ceritanya hingga kejutan yang hadir dari bagaimana Ridley Scott menyuguhkan Prometheus pada penontonnya. Jika dalam Alien porsi agresi dan horror sangat kental, maka dalam Prometheus kedua hal itu masih tetap ada dalam kadar yang memuaskan namun penuturannya lebih lambat.
Tapi meskipun berjalan lebih lambat dan sedikit lebih berat dari Alien, Prometheus masih menghadirkan banyak sekali adegan agresi yang seru dan momen horror yang cukup mencekam. Hal ini tidak terlepas dari formula yang sama dengan yang digunakan dikala Alien pertama muncul, yakni penonton tidak tahu makhluk ibarat apa yang tolong-menolong menawarkan teror dalam film itu. Berbagai adegan yang terlihat memberi penghormatan pada franchise Alien juga beberapa kali terlihat tanpa perlu menjadikan kesan "mencontek" mentah-mentah. Selain aksinya yang masih seru dan horror-nya yang cukup menakutkan walaupun tidak terlalu diumbar, Prometheus juga punya kelebihan dalam hal gambar-gambarnya. Lihat saja bagaimana banyak sekali gambar lokasi alam yang muncul dan penggambaran teknologi yang keren disajikan dalam film ini. Penggunaan teknologi 3D makin menguatkan kelebihan yang satu ini. Saya jadi ingin tau akan sekeren apa tampilan film ini kalau disaksikan dalam layar IMAX 3D.
Untuk aktingnya tidak ada yang mengecewakan meski yang paling menonjol yaitu Noomi Rapace dan Michael Fassbender. Rapace mungkin tidak akan menjadi se-ikonik Sigourney Weaver tapi ia bisa menjadi toko heroine yang punya daya tarik sendiri dan punya karakterisasi yang terperinci berbeda dari Ellen Ripley. Sedangkan Fassbender terperinci tepat sebagai android tanpa emosi namun didalamnya menyimpan misteri. Jika ada sekuelnya makan kedua tokoh ini khususnya David akan sangat menarik untuk dieksplorasi lagi. Guy Pearce cukup menarik menjadi tokoh yang usianya berpuluh tahun lebih renta dari dirinya. Charlize Theron tidak dituntut menampilkan permainan terbaiknya tapi selalu menyenangkan melihat dirinya muncul dalam film dengan segala kelebihan fisiknya. Pada jadinya Prometheus berpotensi mengecewakan bagi yang berharap film ini punya nuansa sama persis dengan Alien tapi bagi yang berharap sajian gres macam saya maka film ini memuaskan bahkan bagi saya melebihi ekspektasi dengan melihat sajian sci-fi demam isu panas yang terasa punya sedikit unsur arthousei didalamnya. Terasa ada beberapa plot hole tapi lubang itu juga bisa diperdebatkan alasannya yaitu bisa saja memang merupakan lubang, bisa saja sebuah pertanyaan yang akan dijawab di sekuel atau mungkin sebuah kesengajaan yang dilakukan Ridley Scott untuk menciptakan penontonnya mengartikan sendiri. Apapun itu Prometheus yaitu sebuah film yang bagi saya diatas kata memuaskan, karya yang manis dari Ridley Scott yang menandai kembalinya ia ke ranah sci-fi sesudah beberapa filmnya terakhir yang mengcewakan.
Ini Lho Prometheus (2012)
4/
5
Oleh
news flash