Tuesday, January 15, 2019

Ini Lho Annie Hall (1977)

Hingga ketika ini Annie Hall bukan hanya salah satu film tersukses dari Woody Allen namun juga salah satu film dengan genre komedi romantis paling sukses yang pernah dibuat. Bagaimana tidak? Dari segi pendapatan, film ini berhasil meraup $38 Juta dari bujet yang hanya $4 Juta. Selain itu, Annie Hall berhasil memenangkan empat piala Oscar, yaitu untuk kategori Best Picture, Best Director, Best Original Screenplay dan Best Actress bagi Diane Keaton. Woody Allen sendiri mendapat nominasi Best Actor walaupun kesudahannya harus kalah dari Richard Dreyfuss. Melalui Annie Hall sendiri Woody Allen mulai mendapat pengukuhan sebagai salah satu sutradara terbaik di Hollywood, dan sejak film ini juga Woody Allen rutin merilis satu film tiap tahun terhitung sejak mulai 1978 (kecuali tahun 1981 dimana ia tidak merilis satupun film). Film ini juga menawarkan ide dan imbas bagi banyak film komedi romantis termasuk film favorit aku (500) Days of Summer. Dilihat dari jalan dongeng dan pengemasan yang unik memang terlihat sekali bahwa Annie Hall memberikan ide yang kuat dalam film tersebut.

Alvy Singer (Woody Allen) yaitu seorang stand-up comedian yang sedang berusaha mencari tahu mengapa kekerabatan cintanya dengan Annie Hall (Diane Keaton) sanggup berakhir. Alvy sendiri yaitu sosok laki-laki yang canggung kalau harus berhadapan dengan orang lain. Dia juga punya cara pandang yang sanggup dibilang sangat pesimistis terhadap dunia dan banyak sekali hal di sekitarnya. Ia merasa banyak konspirasi dan keburukan yang terjadi di dunia ini. Bahkan ia menganggap hanya ada dua golongan manusia, yaitu terrible dan miserable. Alvy memang yaitu seorang yang amat paranoid dan beberapa kali juga gagal dalam kekerabatan percintaan. Dia pernah menikah dua kali dan semuanya berujung pada kegagalan, hingga ia bertemu dengan Annie dan mulai menjalani kekerabatan dengan gadis tersebut. Awalnya kekerabatan keduanya menyenangkan. Alvy dan Annie terlihat saling mengisi satu sama lain. Tapi usang kelamaan mereka mulai saling merasa bahwa kekerabatan tersebut mulai tidak berjalan lancar, namun keduanya masih saling menyayangi dan merasa sayang untuk mengakhiri kekerabatan tersebut, khususnya Alvy yang merasa bahwa Annie yaitu perempuan terbaik dalam hidupnya.

Menonton Annie Hall rasanya ibarat berkenalan dengan abang dari (500) Days of Summer. Seperti kisah Tom Hansen tersebut, kita sudah akan tahu bahwa Alvy dan Annie pada kesudahannya akan berpisah, dan Alvy sedang berusaha untuk move on dari perpisahan tersebut. Hanya saja ia masih selalu terngiang akan keindahan kekerabatan mereka berdua. Cara penceritaannya yang terkadang non-linier juga menciptakan kedua film ini makin terasa mirip. Annie Hall juga punya keunikan lain dari segi penceritaannya dimana beberapa kali abjad dalam filmnya berinteraksi dengan penonton (istilahnya kalau tidak salah breaking the fourth wall). Selain itu masih banyak lagi momen unik lainnya yang menciptakan film ini punya beberapa unsur sureal dan sedikit keabsurdan. Momen ibarat itu hadir ibarat ketika Alvy tiba-tiba bertanya pada orang lewat mengenai pendapat mereka atau ketika tiba-tiba jiwa Annie "keluar" dari tubuhnya ketika sedang berafiliasi seks dengan Alvy ketika ia harus berafiliasi seks tanpa menghisap marijuana terlebih dahulu. Bisa dibilang disitulah salah satu poin penting yang menciptakan naskah film ini memang layak memenangkan Best Original Screenplay di ajang Oscar.
Tapi meskipun punya pengemasan yang unik, Annie Hall punya satu kekurangan yang bagi aku langsung cukup fatal, yakni gagal menciptakan aku bersimpati pada sosok Alvy Singer. Mungkin ada beberapa ketika aku merasa simpati khususnya ketika menjelang ending dan ia mulai mengenang masa-masa indah dengan Annie, tapi selebihnya aku tidak pernah mencicipi simpati yang lebih pada abjad ini, tidak sebesar yang aku rasakan pada sosom Tom Hansen. Hal ini mungkin lebih alasannya karakterisasi Alvy yang bukan citra universal bagi semua pria. Usaha Woody Allen untuk menciptakan sosok Alvy lebih berkarakter justru malah menciptakan sosoknya kurang universal. Bagi beberapa orang mungkin abjad Alvy sangat mencerminkan diri mereka, tapi tidak bagi golongan orang lainnya termasuk saya. Alvy bukanlah laki-laki yang canggung terhadap wanita, tapi ia canggung terhadap sosial dan begitu paranoid. Sulit rasanya bersimpati pada sosok ibarat itu. Woody Allen pernah berkata bahwa ia kecewa dengan hasil film ini, alasannya yang ia inginkan yaitu menghasilkan sebuah film yang menggambarkan isi pikiran pria, namun pada kesudahannya apa yang menonjol dari film ini yaitu kekerabatan antara Alvy dan Annie, bukannya isi pikiran pria. Saya sangat oke dengan hal tersebut.

Pendapat aku ini memang akan sangat subjektif, alasannya faktor bahwa aku seorang laki-laki dan tentunya akan lebih prefer kalau sebuah film benar-benar menggambarkan isi pikiran bahkan mungkin hati seorang laki-laki ibarat yang aku lihat pada (500) Days of Summer atau High Fidelity. Dalam Annie Hall mungkin beberapa orang atau pasangan akan melihat cerminan kekerabatan mereka disana, khususnya bagi para pasangan yang sedang dalam krisis namun masih merasa sayang untuk mengakhiri kekerabatan tersebut. Bagi beberapa orang yang istilahnya "susah move-on" film ini mungkin juga akan terasa tepat. Tapi bagi penonton khususnya para laki-laki yang berusaha mencari tontonan romansa yang mendefinisikan diri mereka maka Annie Hall mungkin tidak akan terasa luar biasa. Singkat kata, tidak semua penonton laki-laki akan menemukan pengalaman atau diri mereka dalam film ini. Mungkin ada beberapa, tapi tidak semuanya, itulah sebuah kekurangan yang sangat disayangkan dari Annie Hall. 

Untuk urusan akting para pemainnya terang patut diacungi jempol. Nampaknya fakta bahwa abjad Alvy dan Annie didasari oleh abjad orisinil dari Woody Allen dan Diane Keaton juga cukup besar lengan berkuasa pada performa keduanya. Banyak yang menyampaikan ini yaitu autobiografi dari seorang Woody Allen meskipun sang sutradara menyangkalnya. Hal itu muncul alasannya beberapa kesamaan antara filmnya dengan kehidupan nyata. FYI, Woody Allen dan Diane Keaton memang pernah terlibat kekerabatan asmara. Sosok Alvy sendiri sudah sangat lekat dengan karakter-karakter yang pernah Woody Allen mainkan sebelumnya, yaitu sosok laki-laki canggung. Alvy juga yaitu stand-up comedian sama ibarat Woody Allen. Sedangkan Diane Keaton sendiri aslinya berjulukan Diane Hall yang tentu ibarat dengan nama karakternya, Annie Hall. Namun pada kesudahannya tidak duduk masalah apakah ini autobiografi atau bukan, toh pada kesudahannya hasil kesudahannya memuaskan. Meski aku tidak merasa Annie Hall sebagai film yang luar biasa dan terang bukan film yang personal (meski ada beberapa hal yang bagaikan cerminan hidup aku namun tidak banyak), tapi tetap saja karya Woody Allen ini yaitu salah satu pencapaian anggun dari perfilman di masa itu khususnya pada genre koemdi romantis.


Artikel Terkait

Ini Lho Annie Hall (1977)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email