Saturday, January 12, 2019

Ini Lho Black Dynamite (2009)

Pada masa 70-an ada sebuah genre yang menjadi tren dan begitu menjamur di perfilman dunia termasuk Hollywood dengan mengusung nama blaxploitation. Dari namanya pun sudah terlihat bahwa genre tersebut dekat kaitannya dengan kaum kulit gelap (singkatan dari black dan exploitation). Pada kenyataannya film-film blaxploitation memang dibentuk oleh dan untuk kaum kulit hitam, namun pada masa 70-an ternyata masyarakat umum juga cukup menyukai genre film tersebut. Beberapa hal yang menjadi ciri khas genre ini salah satunya yakni para pemainnya dimana lebih banyak didominasi merupakan kaum kulit gelap dengan rambut afro sedangkan para kulit putih biasanya menjadi sosok penjahat atau pemerintah yang korup. Lalu kisahnya berada di sekitaran perbudakan atau gembong narkoba berisikan banyak perempuan sekso yang dieksploitasi tubuhnya dan dialognya akan banyak berisi istilah-istilah kaum kulit gelap lengkap dengan umpatan-umpatan khas mereka. Seperti rindu akan semua hal itu, Michael Jai White mencetuskan inspirasi untuk menciptakan lagi sebuah film blaxploitation. Dengan pinjaman sutradara Scott Sanders, keduanya menciptakan sebuah trailer guna mencari dana meski ketika itu naskah filmnya belum ada. Setelah dana terkumpul barulah filmnya mulai dibentuk dan jadilah Black Dynamite ini.

Black Dynamite berkisah perihal Black Dynamite (Michael Jai White) mantan anggota CIA sekaligus veteran perang Vietnam yang begitu ditakuti oleh banyak pihak bahkan termasuk para gangster dan pengedar narkoba. Suatu hari ia menerima kabar murung ketika sang adik ditemukan tewas tertembak di jalan. Tentu saja sebagai seorang pahlawan sekaligus hebat kung-fu yang juga hebat menaklukkan hati para perempuan Black Dynamite tidak tinggal diam. Dia pun mulai mengumpulkan orang-orang dan memeriksa simpulan hidup sang adik, mencari tahu siapa bersama-sama dalang dibalik hal itu. Disamping itu ada juga subplot perihal perjuangan Black Dynamite membersihkan jalanan  dari para pengedar narkoba sesudah ia tahu dari Gloria (Salli Richardson) bahwa bawah umur di panti asuhan juga ketagihan narkoba. Berhubung Black Dynamite yakni orang berhati mulia yang tidak tega melihat bawah umur polos tersebut ketagihan ditambah rasa senasib alasannya ia juga yakni yatim piatu serta modus untuk sanggup bercinta dengan Gloria, pahlawan tak terkalahkan kita inipun memulai aksinya memberantas semua kejahatan yang ada di depannya. Ya, Black Dynamite ini memang hebat, berondongan senapan tidak sanggup mengenainya, bahkan para secret service milik Presiden pun semua tumbang dalam hitungan detik.

Makara apa yang ditawarkan oleh Black Dynamite sesungguhnya? Ini terang bukan sebuah film agresi kriminal serius ala Hollywood yang jatuhnya membosankan. Film ini yakni murni sebuah homage sekaligus parodi bukan hanya pada satu atau dua film tapi pada genre blaxploitation itu sendiri. Scott Sanders dan Michael Jai White tahu betul apa yang mereka coba hadirkan. Mereka sangat memahami seluk beluk dari blaxploitation, kemudian mengambil semua hal tersebut dan memasukkannya kedalam Black Dynamite dengan apa adanya sambil sesekali menunjukkan sentuhan parodi terhadap aspek yang mereka ambil itu. Makara kalau ada hal-hal yang selama ini dianggap jelek dalam film semisal akting kaku, obrolan lebay, dampak murahan hingga jalan kisah yang ndeso dan tidak masuk nalar semuanya sanggup dimaafkan disini bahkan menjadi nilai lebih alasannya semuanya memang sengaja dilakukan. Tapi segala "kebodohan" yang asal tersebut tidak lantas disajikan dengan asal-asalan pula, Scott Sanders dan Michael Jai White cukup cerdas dalam merangkum semuanya kedalam bentuk sebuah parodi yang sanggup memancing tawa menyerupai dialog-dialog aneh bin absurd yang selalu sukses menciptakan saya tertawa. 
Sinematografer Shawn Maurer juga sanggup menciptakan gambar film ini terasa sangat 70-an, masa dimana film-film blaxploitation berjaya. Bahkan hal detail lainnya juga turut mendukung mulai dari kostum, tata rambut, properti menyerupai pistol dan kendaraan beroda empat hingga set lokasi yang sangat terasa 70-an (baca: murah) yakni bukti bahwa film ini digarap dengan sungguh-sungguh dan membawa semangat blaxploitation yang sangat kuat. Pergerakan kameranya yang sering menggunakan zoom in cepat juga makin menguatkan atmosfer yang coba diusung. Tentu saja suapaya sesuai dengan genre dan masa yang diusung, Black Dynamite akan menghadirkan banya kekerasan yang cheesy serta gadis-gadis seksi yang telanjang tanpa ada alasan yang jelas. Perpaduan semua hal itulah yang pada alhasil menyebabkan Black Dynamite sebagai sebuah film yang amat sangat menyenangkan. Disaat sebuah tontonan tampil jujur apa adanya, tidak berusaha terlalu keras untuk menjadi terpelajar maka ketika itulah film tersebut punya kans lebih besar untuk menjadi tontonan menyenangkan yang menghibur. Begitu pula Black Dynamite. 

Tidak usah pedulikan banyak sekali lubang dan kebodohan dalam plotnya yang entah bagaimana hingga melibatkan Presiden Nixon dan hantu Abraham Lincoln. Jadikan semua kebodohan yang disengaja itu menjadi sebuah hiburan termasuk bagaimana obrolan para abjad khususnya Black Dynamite yang lebih terasa menyerupai rima dalam lagu rap jalanan khas kaum kulit hitam. Karakter Black Dynamite milik Michael Jai White yakni sosok tepat sebagai pahlawan dalam film ini. Bermodalkan teknik kung-fu yang dihadirkan lengkap dengan teriakan serta mulut wajah yang begitu menggelikan, dialog-dialog panjang puitis yang menggabungkan elemen puitis dan machoisme dihantarkan dengan mulut sok cool dari White selalu berhasil memancing tawa saya. Apalagi sering ada humor yang diselipkan dalam dialognya menyerupai ketika ia membicarakan perihal seorang bocah yang tewas di Vietnam. Akhirnya saya pun terpukau pada betapa kerennya abjad satu ini yang tiap kali muncul akan terdengar musik "Dynamiiite...!!!". Secara keseluruhan Black Dyanmite merupakan hiburan yang luar biasa dan sangat hebat dalam memparodikan (baca: mentertawakan) dirinya sendiri. Batas antara idiot dan cerdas memang sangatlah tipis, dan Black Dynamite termasuk golongan yang cerdas khususnya berkat parodi blaxploitation dan rangkaian obrolan quotable yang bertebaran di film ini.

Artikel Terkait

Ini Lho Black Dynamite (2009)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email