Sekilas, remake dari Evil Dead ini memang bagaikan dosa terbesar dalam sejarah film horror. Bagaimana tidak, film aslinya yang dibentuk oleh Sam Raimi sudah menjadi legenda dalam dunia film horror, bahkan mengibaratkan film tersebut sebagai sebuah kitab suci bagi penggemar horror rasanya tidak berlebihan. Kemudian kita lihat sudah berapa kali kelancangan Hollywood dalam me-remake horror klasik berujung pada kegagalan. Ada Friday the 13th, A Nightmare on Elm Street, Texas Chainsaw Massacre hingga Halloween (judul terakhir mungkin paling mendingan kualitasnya). Namun satu hal yang berbeda dari Evil Dead, alasannya remake yang satu ini sudah menerima persetujuan bahkan sumbangan dari orang-orang yang terlibat dalam film aslinya, yakni Sam Raimi dan pemain film Bruce Campbell. Fede Alvarez yang gres memulai debutnya disini ditunjuk sebagai sutradara. Alvarez sendiri cukup dikenal lewat film pendeknya yang berjudul Panic Attack yang rilis empat tahun lalu. Meski tetap mengundang kontroversi, namun Alvarez nampaknya tahu benar bagaimana melaksanakan remake terhadap sebuah film klasik. Dia tidak merusak pondasi film aslinya, dan malah menawarkan banyak sekali penghormatan tanpa terlupa untuk memasukkan visi miliknya sendiri dan menciptakan remake ini tetap terasa gres tanpa merusak yang lama.
Jalan ceritanya sendiri terang masih berpatokan pada film aslinya yang juga sudah digunakan oleh ratusan film horror masa kini. Lima orang cukup umur yang jikalau aksara depan namanya digabungkan membentuk kata DEMON (David, Eric, Mia, Olivia, Natalie) berkumpul di sebuah kabin di tengah hutan milik orang renta David dan Mia. Disana mereka berkumpul dengan sebuah niatan untuk menyembuhkan Mia yang selama ini kecanduan narkoba. David sendiri merasa bersalah alasannya sebagai abang ia tidak pernah ada di sebelah Mia dan kali ini berusaha untuk memperbaiki korelasi mereka. Tapi malam pertama mereka sudah tidak berjalan lancar disaat mereka menemukan sebuah pintu tersembunyi menuju ruang bawah tanah. Bagi yang sudah menonton film aslinya niscaya tahu yang akan terjadi berikutnya dimana kelima cukup umur ini menemukan Book of the Dead, membaca mantra yang ada di dalamnya yang kemudian membangkitkan iblis jahat yang akan satu per satu merasuki mereka dan membunuh semua yang ada disana. Selain tidak adanya sosok Ash Williams, Alvarez memang tidak melaksanakan perubahan yang berarti pada jalan ceritanya. Tentu saja hal itu bukanlah hal negatif, alasannya agar bagaimanapun Alvarez mirip yang saya singgung diatas tetap berhasil memadukan elemen film original dengan visi miliknya.
Yang paling membedakan film ini dengan versi Sam Raimi ialah kandungan komedinya. Dalam versinya, Raimi memang tidak hanya menawarkan sentuhan horror absurd namun juga memasukkan unsur komedi yang mampu memancing tawa. Sedangkan dalam versi Alvarez, Evil Dead dibentuk lebih kelam tanpa sentuhan komedi konyol. Tidak ada aura kekonyolan dari para karakternya, tidak ada kejadian kolot yang bisa menciptakan penonton tertawa meski secara bersamaan diperlihatkan setan mengerikan dan adegan gore tingkat tinggi. Fede Alvarez pada kesannya menentukan menghilangkan semua itu, dan bagi saya itu ialah keputusan yang bisa dimengerti bahkan termasuk keputusan tepat. Pertama, hal itu menjadikan pembeda yang terang antara film orisinil dengan remake ini. Yang kedua hal ini cukup efektif dalam menggaet penonton baru. Harus diakui dikala ini tidak semua orang bisa mendapatkan kekonyolan yang dimiliki oleh film aslinya dan akan lebih menyukai horror dengan tone yang serius dan kelam. Untungnya Alvarez mampu mengeksekusinya dengan sempurna hingga bisa menyebabkan film ini tidak hanya barisan adegan sadis penuh darah namun juga punya aura ketegangan yang mencekam.
Ceritanya memang klise layaknya film versi Raimi meski sudah diberikan beberapa penyesuaian. Tapi sekali lagi Evil Dead memang seharusnya klise. Bukan berarti haram hukumnya menawarkan sentuhan dongeng yang cerdas di film ini, namun tujuan Evil Dead memang ialah sebuah hiburan brainless yang menghibur. Harus diakui begitu banyak plot hole serta kebodohan yang dilakukan karakternya, namun semua itu seolah karam berkat kejelian Alvarez mengeksekusi film ini dengan banyak sekali adegan WTF yang bisa menciptakan penontonnya entah merinding, menutup mata, berteriak ataupun bersumpah serapah, bahkan mungkin tersenyum lebar berkat gore-nya. Bicara soal tingkat kesadisan, film ini dengan murah hati menghamburkan bergalon-galon darah dalam tiap adegannya. Banyak juga adegan yang bisa menciptakan meringis mirip adegan memotong lidah, potong tangan, potong bibir hingga adegan potong-potong lainnya yang dengan setia menghiasi sepanjang film.Bahkan dengan tone yang serius, film ini mampu menawarkan adegan menakutkan bahkan shocking moment yang efektif dan tidak banyak mengumbar false alarm omong kosong mirip yang banyak dijumpai di film-film horror pada umumnya. Salah satu hal yang paling menyenangkan ialah minimnya penggunaan CGI yang menciptakan film ini makin terasa oldschool. Alvarez sendiri mengaku tidak menggunakan CGI tapi saya lihat ada beberapa adegan yang sedikit menggunakan imbas tersebut. Ataukah memang tidak menggunakan sama sekali? Jika ya maka imbas dalam film ini memang makin luar biasa.
Tentu saja Alvarez tidak lupa menawarkan banyak sekali macam penghormatan pada film aslinya, mulai dari sudut pandang kamera dikala iblis mulai muncul, pelecehan seksual oleh akar pohon, ruang bawah tanah, book of the dead, hingga yang paling mengena ialah kemunculan gergaji mesin di bab klimaks. Ya, bab titik puncak film ini memang begitu menegangkan dan luar biasa hingga bisa menciptakan saya tersenyum lebar. Rasanya semua yang ada di film ini ditumpahkan di bab itu, menjadikannya sebagai momen yang paling banyak menampilkan darah dan paling menegangkan. Pada kesannya Evil Dead ialah salah satu remake horror terbaik yang pernah saya tonton. Sajian penuh gore yang tidak malu-malu dipadukan dengan atmosfer menakutkan yang disajikan dengan baik serta upgrade make-up yang cukup mengerikan bagi para deadite menyebabkan film ini benar-benar sebuah tontonan super menyenangkan. Bahkan muncul dongeng yang menciptakan saya kegirangan bahwa Sam Raimi berniat menciptakan Army of Darkness 2, sedangkan Alvarez mebuat sekuel dari remake ini sebelum pada kesannya kedua universe Evil Dead tersebut akan bertemu dalam sebuah film yang direncanakan sebagai puncak dari franchise ini! Berkaitan dengan planning tersebut, jangan beranjak sesudah filmnya berakhir alasannya ada post-credit scene yang memunculkan sesosok karakter legendaris yang akan menciptakan fans film ini kegirangan.
Ini Lho Evil Dead (2013)
4/
5
Oleh
news flash